Hermin Purbawati/Repro Irul
Banyuwangi - Entah kemana perginya Hermin Purbawati (15), siswi SMA Negeri 1 Bangorejo, Banyuwangi. Sejak dua pekan terakhir, keberadaan gadis ini tidak diketahui. Terakhir kali, gadis ini terlihat saat sekola, Rabu 24 Februari 2010.
Menghilangnya, putri Sulistyo Budi Utomo (35), warga Dusun Gunungsari Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, menjadi tanda tanya keluarganya.
Rasa khawatir bercampur sedih menyelimuti benak, Sulistyo. Begitu juga Angga (6), adik laki-laki korban. Bocah yang baru sekolah TK tersebut selalu menanyakan keberadaan kakaknya yang tidak kunjung pulang.
"Saya bertambah susah saat adiknya terus menangis menanyakan Hermin," kata Sulistyo, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (10/3/2010).
Wajar jika seorang adik menanyakan keberadaan kakaknya. Terlebih, Hermin yang mengasuh adiknya sedari bayi, lantaran ibu kandungnya pergi meninggalkan mereka tanpa pesan dan kabar sejak 6 tahun lalu.
Sulistyo mengisahkan, sebelum hilang tidak ada hal yang mencurigakan apapun dari anaknya tersebut. Aktivitas Hermin terlihat normal seperti biasanya. Apalagi hubungan keluarga mereka tidak ada masalah apapun, meski terbilang hidup di bawah garis kemiskinan.
Seperti halnya pagi hari sebelum korban menghilang tanpa jejak. Rutinitas tiap hari, Sulistyo mengantarkan Hermin berangkat ke sekolah yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya.
"Anak saya selalu saya antar jemput sekolah, pagi itu saya antar sampai di depan halaman kantor sekolah," terang Sulistyo dengan mata berkaca-kaca.
Siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, lanjut Sulistyo, ia kembali ke sekolah untuk menjemput korban. Namun setelah ditunggu-tunggu hingga seluruh siswa dan guru yang ada di sekolah pulang, batang hidung Hermin tak muncul juga.
Upaya pencarian pun dilakukan laki-laki single parent ini. Dari teman-teman sekolah, korban hingga pencarian dilakukan ke seluruh rumah saudaranya. Hasilnya tetap nihil. Hanya secuil informasi yang menyebutkan, jika Hermin di hari itu tidak masuk kelas untuk mengikuti jam pelajaran. Hermin terlihat merenung di sekitaran kantin sekolah.
"Kata temannya hari itu anak saya tidak masuk ke kelas, tapi terlihat di dekat kantin," ungkap Sulistyo lagi.
Lantaran upaya pencariannya dianggap tidak berhasil, akhirnya Sulistyo melaporkan peristiwa itu ke Polsek Bangorejo. Dengan harapan, polisi dapat mengungkap keberadaan anaknya yang hilang secara misterius. (bdh/bdh)
Menghilangnya, putri Sulistyo Budi Utomo (35), warga Dusun Gunungsari Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, menjadi tanda tanya keluarganya.
Rasa khawatir bercampur sedih menyelimuti benak, Sulistyo. Begitu juga Angga (6), adik laki-laki korban. Bocah yang baru sekolah TK tersebut selalu menanyakan keberadaan kakaknya yang tidak kunjung pulang.
"Saya bertambah susah saat adiknya terus menangis menanyakan Hermin," kata Sulistyo, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (10/3/2010).
Wajar jika seorang adik menanyakan keberadaan kakaknya. Terlebih, Hermin yang mengasuh adiknya sedari bayi, lantaran ibu kandungnya pergi meninggalkan mereka tanpa pesan dan kabar sejak 6 tahun lalu.
Sulistyo mengisahkan, sebelum hilang tidak ada hal yang mencurigakan apapun dari anaknya tersebut. Aktivitas Hermin terlihat normal seperti biasanya. Apalagi hubungan keluarga mereka tidak ada masalah apapun, meski terbilang hidup di bawah garis kemiskinan.
Seperti halnya pagi hari sebelum korban menghilang tanpa jejak. Rutinitas tiap hari, Sulistyo mengantarkan Hermin berangkat ke sekolah yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya.
"Anak saya selalu saya antar jemput sekolah, pagi itu saya antar sampai di depan halaman kantor sekolah," terang Sulistyo dengan mata berkaca-kaca.
Siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, lanjut Sulistyo, ia kembali ke sekolah untuk menjemput korban. Namun setelah ditunggu-tunggu hingga seluruh siswa dan guru yang ada di sekolah pulang, batang hidung Hermin tak muncul juga.
Upaya pencarian pun dilakukan laki-laki single parent ini. Dari teman-teman sekolah, korban hingga pencarian dilakukan ke seluruh rumah saudaranya. Hasilnya tetap nihil. Hanya secuil informasi yang menyebutkan, jika Hermin di hari itu tidak masuk kelas untuk mengikuti jam pelajaran. Hermin terlihat merenung di sekitaran kantin sekolah.
"Kata temannya hari itu anak saya tidak masuk ke kelas, tapi terlihat di dekat kantin," ungkap Sulistyo lagi.
Lantaran upaya pencariannya dianggap tidak berhasil, akhirnya Sulistyo melaporkan peristiwa itu ke Polsek Bangorejo. Dengan harapan, polisi dapat mengungkap keberadaan anaknya yang hilang secara misterius. (bdh/bdh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
h2st