Kilas Balik Pengajaran Bhs.Indonesia
Teori pembelajaran (mengajar dan belajar) bahasa pada umumnya didasarkan kepada empat konsep kunci: bahasa, belajar, mengajar
bahasa, dan konteks;
1. Pembelajaran bahasa membutuhkan suatu konsep tentang hakikat bahasa.
2. Pembelajaran bahasa membutuhkan pandangan dan wawasan tentang pelajar dan hakikat belajar bahasa.
3. Pembelajaran bahasa mengimplikasikan pandangan tentang pengajar bahasa dan pengajaran bahasa.
4. Pembelajaran bahasa terjadi pada konteks tertentu. Penafsiran konteks amat penting dalam teori ini. Bahasa, belajar, dan mengajar
pasti selalu dipandang dari satu konteks, latar, dan latar belakang.
Pengkajian metodologi pengajaran bahasa bersumber dari;
(a) pemerian bahasa yang dihasilkan oleh linguistik umum;
(b) teori pembelajaran yang dikaji oleh psikologi;
(c) teori pembelajaran bahasa yang disumbangkan oleh psikolinguistik; dan
(d) teori pemakaian bahasa dalam masyarakat yang diambil dari sosiolinguistik.
Hakikat Bahasa
Hakikat bahasa dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa menurut aliran linguistik strukturalisme adalah:
1. language is speech, not writing¸
2. a language is what its native speakers say, not what someone thinks they ought to say;
3. languages are different;
4. a language is a set of habit; dan
5. teach the language, not about the language
Beberapa pandangan tentang hakikat bahasa :
Bahasa bersifat lisan yang telah tertata dalam sistem simbol pandang dan dengar.
nak belajar menggunakan simbol ini secara kumulatif, pertama dalam mendengar (menyimak) dan berbicara, kemudian membaca dan
menulis.
Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa mulai dengan kegiatan komunikasi lisan.
Setelah anak menguasai keterampilan dalam aspek mendengar dan berbicara, barulah instruktur memulai kegiatan komunikasi
tertulis.
Bahasa mencerminkan lingkungan sosial tempat yang ditinggali anak, baik dari segi linguistik maupun tingkatan budaya serta pengaruh
berbagai macam dialek dan geografis.
Oleh karena itu, pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan pribadi, sosial, dan komunikasi siswa, serta mempertimbangkan
pengaruh regional terhadap wicara, kosakata, dan penggunaan.
Bahasa mengalami proses perubahan yang tetap, seperti pembentukan kata baru untuk memenuhi tuntutan komunikasi, tekanan
sosial yang mengakibatkan perubahan terhadap keberterimaan item pemakaian khusus dan konstruksi bahasa.
Oleh karena itu, bahasa diajarkan untuk mencerminkan penggunaan dan struktur kontemporer; alfabet, tulisan, kata dan ejaannya digunakan untuk merangsang minat siswa terhadap bahasa.
Setiap bahasa memiliki struktur sendiri.
lHubungan antara kata, urutan kata, pola kalimat dipelajari melalui pengalaman praktis dan kajian khusus.
Oleh karena itu, program pembelajaran harus mencakup pembelajaran penggunaan bahasa dan struktur bahasa baku melalui
pengalaman dalam percakapan, diskusi, laporan, wawancara, dan karangan.
lPembelajaran itu meliputi konstruksi kalimat dan paragraf, dan secara bertahap memperkenalkan prinsip dan terminologi tata
bahasa.
(ntar kusambung lagi)