Entri Populer

Rabu, 02 Maret 2011

Sertikasi Guru,...buru-buru!!! (uangnya atau profesionalitasnya?)

Menimbang asa
Dari dulu hingga sekarang manusia selalu meng-update informasi baru yang elegant menurut pikiannya masing-masing. Sebenarnya sepele aja, ketika bepikir untuk mendapatkan porsi seimbang antara yang satu dengan yang lainnya mereka harus mendahului. Problem semacam ini ada di mana saja termasuk dihati manusia

Nampaknya 'kebiasaan'berpola semacam ini menimbulkan kiat baru untuk menautkan kehendak mendapatkan finansial and materi yang harus pertama kali didapatkannya karena itu yang pokok. Dan buntu pula menurut sebagian orang jika kerja setengah hidup tanpa mendapatkan yang berlebih , jika perlu harus yang pertama

Tidak boleh kita pungkiri bahwa gema sertifikasi guru sangat membahana gaungnya di mana-mama di mayapada ini.

Agak membingungkan ketika orang mencari 'uang' karena upaya yang dipopulerkan dengan 'profesional' tanpa faham makna yang terkandung di dalam 'faham profesional' dan ujug-ujug kita merasa dah sampai pada tingkat profesional. Gitu ya?

Bapak dan ibu guru SD pada khususnya, kita sama!
Kita sama-sama butuhkan duit, tetapi kita sama-sama berpendapat bahwa yang 'pertama' kali melihat prestasi adalah acuan moral. Pertnggungjawaban moral kita, mutlak dan hatus serta otomatis, kita serahkan pada yang Mahakuasa

Loh? lantas yang belum apa-apa kok dah ada yang dapat sertikat mendidik(profesional katanya)?
Tanyakan itu kepada para penguasa bukan kepada yang Mahakuasa. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

h2st

renunganku-video