Entri Populer

Jumat, 04 Maret 2011

Sekuntum Bunga dari Neraka

Sekuntum Bunga dari Sorgaloka
Biarlah aku melihat semua yang terjadi di mayapada ini. Jika hal itu yang terbaik bagiku. Tapi benarkah hal itu aku mungkinkan keadaannya? Aku datang ketika semua yang aku datangi memastikan diri untuk tidak ingin aku kunjungi. Terseok-seok aku melangkah sendiri di dunia mayapada yang luas ini, terhempas dan terjengkang aku berusaha melibas ketidakadilan mayapadaku, di dunia yang kujamahi ini.

Mereka para penguhuni yang 'naif' pemegang 'kuasa-kendali' bersungut-sungut keledai kedai{jangan tanya maknanya bos?!},...
Aku heran untuk tidak dinampakkan dan bingung untuk tidak ditunjukkan. Semua jika aku tumpahkan,...akan menjadi mayapada lain, di dunia yang sama.
Karena ini essai hidupku, pujangga yang tak berkarya di dalam mata kata yang tak tajam memandang

Tapi aku guru SD dengan sebuah ilustrasi :
Seorang guru, ternyata dapat diam dalam tutur kata yang tajam, seorang guru dapat melakukan ritual batin yang tak tertahankan oleh orang lain dari sekutu iblis atau bukan...dan seorang guru tidak akan tinggal diam memakan hatinya sendiri karena kepatuhan imajinatif yang harus diciptakan oleh keiinginan keledai-keledai libido.

tapi saudaraku, mata batin yang tak tajam memandang bukan karena tumpul tetapi ditutup untuk mengubah cara menelusuri dilema mayapada pendidikan

Saudaraku banyak yang bagus di mayapada kita, banyak yang bagus dalam mata-mata kita, banyak yang bagus dan kebaikan-kebaikannya, dan ada yang diam karena itu kebaikan-kebaikannya
...tetapi kita tidak tinggal diam, anak bangsa menanti ikhtiar fitri...
(JANGAN GUNAKAN istilah SERTIFIKASI GURU, karena INGIN TAMBAH GAJI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

h2st

renunganku-video