Hari ini kau berkata dan itu harus
‘...Hari ini aku harus bersuara dan itu tidak harus
Hari ini aku menimba, dan harus di timbang
Hari ini aku harus berkata untuk tidak ditanyai
Besok aku harus pergi karena ada yang bersuara
Besok aku harus pergi karena besok ada yan g berkata
Dan ketika semua diam...aku hendak kemana?
Cuma satu untuk tidak bersuara
Cuma satu untuk tidak berkata-kata
Cuma satu-satunya yang harus berkata
Cuma satu satunya yang harus bersuara
Cuma satu yang harus didengar : TUHANKU,
ALLAHU AKBAR
Cuma itu, jangan lainnya, apalagi sibusuk heru....’
-------------------------------------------------------------
Ketika aku tulis puisi mbeling ini aku justru terkesan kepada sekolahku. Bukan kepada puisinya, karena aku dah punya blog khusus untuk puisi walaupun semuanya baru belajar (..ngeblog)
Aku terkesan karena aku masih menjadi guru SD. Aku masih murni jadi guru SD bukan gurunya sang guru yang terkadang mbalelo atau mbeling....setelah aku kaji lebih lanjut ternyata aku masih menjadi murid. Murid kecil yang tak faham hakikat sang Guru.
Sekolahku, tempat mengajarku adalah sumber inspirasi. Inspirasi terbesar kedua setelah sadarku kepada sang Pencipta. Dan yang kedua dari rasa cintaku kepada orangtua sebelum saya sujud nyatakan rasa cintaku kapada dunia yang menjadi sarang tipu muslihat.
Sanak kadang, sedulurku kabeh
Aku hidup ditengah-tengah bahtera yang juga sama kita fahami, tapi salahlah kita jika kita diam...melihat sepak terjang sang Dajjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
h2st