Entri Populer

Jumat, 12 November 2010

Mayapa Pendidikan Indonesia, Benarkah?
Sebenarnya, persoalan ini adalah persoalan semua. Jangan ada prediksi bahwa kita telah mapan dengan dunia pendidikan Indonesia walaupun usaha mengarah ke sana. Berapa persen tokoh negara ini yang ingin berkunjung ke lokasi seperti ini (walau hanya ingin!!!)? di tv, di forum-forum yang wah mereka bersilat lidah, mirip pendekar kehabisan kesaktian pamungkasnya.
Berbeda dengan manusia lugu di samping ini, mereka melambai, santai, sedikit lebay. Tapi itu mereka dengan gaya kecilnya di tengah mayapada yang tidak diketahuinya. Banyak para guru di daerah terpencil berteriak kencang, mereka terobsesi untuk lebih maju ditengah ketidakpastiannya. Tak ada kalimat yang keluar dari mulut mulut mereka karena yang ada adalah FAKTA. Fakta yang sangat jelas : dunia pendidikan adalah dunia maya yang belum jelas katrol buaiannya, nyaris menumpang dikendaraan kurikulum jiplakan para pakar (sarjana pendidikan katanya!). Buaian? Ye...yes...dan ya, kita masih dibuai dengan harap!
Selalu ada perubahan, selalu ada UU (lebelnya, katanya pula, UU Sistem Pendidikan Nasional, habat tuh namanya) Masalahnya jadi datang berombongan, konpleks. Di satu sisi pemerintah menghendaki percepatan pembangunan pendidikan dengan mengoftimalkan APBN-Pendidikan, tetapi di sisi lain orang bingung, pemegang kebijakan pendidikan di daerah pun bingung, uangnya banyak tapi gak tahu otak atiknya kaya' apa!
Dasar sok tahu dan angkuh, mereka terbersin-bersin karena gak tahan baunya uang, sibuk menghitung-hitung dan ujungnya tak berujung. Kita akan bertanya, guru dan dosen bertanya : akan lenyapkah uang itu hingga menjadi bayangan-bayangan maya dan menjadi lenyap sama sekali?
Okey, ini adalah kecurigaan, atau karena tidak ketiban uang atau karena kecewa...tapi pernahkah kita memikirkan dunia prndidikan ini dengan fakta yang logis?
Daerah terpencil dioptimalkan sistem pembelajarannya dengan meningkatkan kemampuan berkomputer dan internet (salah satu program seratus hari Kemendiknas?), dah ada listrikkah di sana? apa ukuran daerah terpencil? pernahkah ada survei ke lapangan atas bantuan-bantuan seperti itu?
Ingat dengan Uang Orang bisa Berspekualasi. Hal yang Fiktif sangat Mudah Dilakukan apalagi berUrusan dengan Uang
Dengan UANG ORANG MENJADI KUKUH, ANGKUH, sekaligus BERSIN
.... ada ada aja! ingat mungkin setelah membaca ini kita ke hadapan sang Azali...bertobatlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

h2st

renunganku-video